In Search of the Obvious, Jack Trout

In Search of the Obvious

By JACK TROUT

Published by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey

 

Untuk mewujudkan prinsip-prinsip pencarian kejelasan, Trout menemukan solusi yang tepat bagi berbagai permasalahan saat ini, seperti yang dihadapi GM, Coke, Wal-Mart, surat kabar, dan bisnis bir yang membingungkan. Masalah mendasarnya, pemasaran yang efektif bersifat kompleks sekaligus sangat sederhana.—begitu sederhana sehingga para marketer mengabaikan ide-ide yang sangat jelas dan efektif, dalam usaha menjadi cerdik atau kreatif. Akan tetapi, jika satu ide sudah jelas bagi Anda, ide tersebut juga akan jelas bagi para customer/klien Anda—yang menjadi alsan mengapa ide itu efektif.

Buku ini bisa mengganggu banyak orang!

Inilah buku pertama yang menyebutkan sesuatu yang memang sudah jelas: Pemasaran yang kacau. Guru pemasaran Jack Trout bermaksud membuat banyak yang melakukan kekacauan menjadi sangat tidak nyaman.

Para pengiklan dikritik sebagai orang-orang yang mencari sesuatu yang kreatif dan mengganggu, bukan sesuatu yang sesuai. Mereka tidak akan merasa nyaman.

Orang-orang pemasaran dikritik karena terjerat dalam ego perusahaan dan proyek-proyek rumit. Mereka tidak akan merasa nyaman.

Para peneliti dikritik karena karena menimbulkan lebih banyak kebingungan bukannya kejelasan. Mereka tidak akan merasa nyaman.

Beberapa perusahaan besar dikritik karena program-program pemasaran mereka membawa kesialan atau kurangnya strategi yang sesuai. Mereka tidak akan merasa nyaman.

Wall Street dikritik karena karena terlalu menekan pada pertumbuhan yang tidak perlu  yang bisa menghancurkan merek. Mereka pasti kaan mengabaikan kritik ini dan akan terus berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.

Buku ini tidak ditulis untuk membuat orang bahagia, tetapi untuk menjelaskan kepada para pemasar apa yang sebenarnya menjadi masalah mereka. Hanya dengan cara itulah mereka akan mulai mencari solusi yang tepat yang akan membedakan produk mereka dari produk pesaing—dengan cara yang sangat jelas bagi pelanggan. Semua semua ini disampaikan tanpa jargon, angka, kerumitan, dan banyak menggunakan akal sehat.

JACK TROUT adalah Direktur Trout & Partner, salah satu firma pemsaran yang paling bergengsi di Amerika Serikat, yang juga mempunyai cabang di tiga belas negara. Daftar kliennya meliputi Southwest Airlines, IBM, Merril lynch, dan Departement Luar Negeri Amerika Serikat. Trout menulis beebrapa buku klasik pemasaran, termasuk Differentiate or Die, Second Edition, dari Wiley. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi www.TroutandPartner.com

In Search of the Obvious: Penangkal Kekacauan Pemasaran
Oleh Jack Trout
Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia @2011
Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Ads by Blackstone Expert

Hot Topic Business Partnership Career Free Download

Sponsor ads by Project Enterprise MBAutopilot
Enterprise Marketing Strategy and Business Development and Service on Autopilot
Blackstone Expert, Inc.

Also Sprach Zarathustra

Maka Berbicaralah Zarathustra

Maka Berbicaralah Zarathustra (aslinya bahasa Jerman: Also sprach Zarathustra), adalah sebuah karya filsafat-sastra yang ditulis oleh Friedrich Nietzsche pada akhir 1885.

Salah satu kalimat yang paling termasyhur dalam buku ini adalah bagaimana seorang protagonis, yakni sang filsuf Zarathustra keluar dari gua pertapaannya setelah sekian lama berdiam diri lalu berseru lantang di depan kerumunan orang bak seorang nabi:

“Dan apa yang kalian sebut sebagai dunia, seharusnya terlebih dahulu diciptakan oleh kalian ialah : nalar kalian , rupa kalian, kehendak kalian, untuk menjadi cinta kalian sendiri! Dan sebenarnya, untuk kesucian kalian, wahai kalian makhluk yang mengetahui !”

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia beberapa kali, di antaranya oleh H.B Yassin dan yang terakhir (pada tahun 2000) dengan judul “Maka Berbicaralah Zarathustra” oleh Dami N. Toda.

Isi buku/quotes terkenal dalam buku Zarathustra click here

Machiavelli quotes

Memorable Quotes and quotations from Niccolo Machiavelli

Niccolo Machiavelli Italian dramatist, historian, & philosopher (1469 – 1527)

Niccolo Machiavelli – The Prince
– Since love and fear can hardly exist together, if we must choose between them, it is far safer to be feared than loved.

Niccolo Machiavelli – The Prince (1513)
– Nothing feeds upon itself as liberality does.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– To be feared is much safer then to be loved.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– One must be a fox in order to recognize traps, and a lion to frighten off wolves.

Niccolo Machiavelli –
– War connot be avoided; it can only be postponed to the others advantage.

Niccolo Machiavelli –
– If an injury has to be done to a man it should be so severe that his vengeance need not be feared.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– When neither their property nor their honor is touched, the marjority of men live content.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– …people are by nature fickle, and it is easy to persuade them of something, but difficult to keep them persuaded.

Niccolo Machiavelli –
– War is a profession by which a man cannot live honorably; an employment by which the soldier, if he would reap any profit, is obliged to be false, rapacious, and cruel.

Niccolo Machiavelli –
– He who blinded by ambition, raises himself to a position whence he cannot mount higher, must thereafter fall with the greatest loss.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– We have not seen great things done in our time except by those who have been considered mean; the rest have failed.

Niccolo Machiavelli – The Prince (1513)
– Hatred may be engendered by good deeds as well as bad ones.

Niccolo Machiavelli –
– There is no avoiding war; it can only be postponed to the advantages of others.

Niccolo Machiavelli –
– If an injury has to be done to a man it should be so severe that his vengeance need not be feared.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– Is necessary to take such measures that, when they believe no longer, it may be possible to make them believe by force.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– There is no other way of guarding oneself against flattery than by letting men understand that they will not offend you by speaking the truth; but when everyone can tell you the truth, you lose their respect.

Niccolo Machiavelli – quoted in O Magazine, November 2003
– God creates men, but they choose each other.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– …it is a base thing to look to others for your defense instead of depending upon yourself. That defense alone is effectual, sure, and durable which depends upon yourself and your own valor.

Niccolo Machiavelli –
– Ambition is so powerful a passion in the human breast, that however high we reach we are never satisfied.

Niccolo Machiavelli – Discourse upon the First Ten Books of Livy
– Whoever desires to found a state and give it laws, must start with assuming that all men are bad and ever ready to display their vicious nature, whenever they may find occasion for it.

Niccolo Machiavelli –
– There is no avoiding war; it can only be postponed to the advantage of others.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– Men judge generally more by the eye than by the hand, for everyone can see and few can feel. Every one sees what you appear to be, few really know what you are.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– He who has not first laid his foundations may be able with great ability to lay them afterwards, but they will be laid with trouble to the architect and danger to the building.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– A prince should therefore have no other aim or thought, nor take up any other thing for his study but war and it organization and discipline, for that is the only art that is necessary to one who commands.

Niccolo Machiavelli – The Prince (1532)
– There is nothing more difficult to take in hand, more perilous to conduct or more uncertain in its success than to take the lead in the introduction of a new order of things.

Niccolo Machiavelli – The Prince
– There are three classes of intellects: one which comprehends by itself; another which appreciates what others comprehend; and a third which neither comprehends by itself nor by the showing of others; the first is the most excellent, the second is good, and the third is useless.

Il Principe (The Prince), Machiavelli 1513-1532

Il Principe (The Prince), Machiavelli 1513-1532

Il Principe (Sang Penguasa) adalah sebuah risalat politik oleh seorang pegawai negeri dan teoretikus politik Firenze Niccolò Machiavelli. Aslinya berjudul De Principatibus (Tentang Kekuasaan), ditulis pada 1513,[1] namun baru diterbitkan pada 1532, lima tahun setelah kematian Machiavelli. Tulisan ini adalah sebuah studi klasik tentang kekuasaan – bagaimana memperolehnya, memperluas, dan menggunakannya dengan hasil yang maksimal. Tulisan ini sebenarnya tidak mewakili karya-karyanya selama masa hidupnya, namun karya inilah yang paling diingat, dan yang menyebabkan lahirnya istilah “Machiavellis” yang digunakan secara luas sebagai istilah pejoratif.

Il Principe, Machiavelli, 1513-1532

Tinjauan umum

Pandangan-pandangan yang diuraikan oleh Machiavelli dalam Sang Penguasa mungkin kedengarannya ekstrem. Namun demikian, seluruh kehidupannya dihabiskannya di Firenze pada saat konflik politik yang berkelanjutan. Karenanya, nilai utama yang ditekankan Machiavelli adalah kebutuhan akan stabilitas dalam wilayah seorang pangeran/penguasa.

Teori-teori yang diungkapkan dalam Sang Penguasa seringkali dipuja sebagai metode-metode cerdik yang dapat digunakan oleh penguasa yang sedang mencari kekuasaan untuk memperoleh takhta, atau oleh seorang penguasa untuk mengukuhkan pemerintahannya. Menurut Machiavelli, kebaikan moral yang terbesar adalah sebuah negara, yang bajik (virtuous) dan stabil, dan tindakan-tindakan untuk melindungi negara, betapapun kejamnya, dapat dibenarkan. Yang sangat penting ialah bahwa ia melakukan segala sesuatu yang perlu untuk mempertahankan kekuasaannya; namun demikian, Machiavelli sangat menganjurkan bahwa terutama sekali, Sang Penguasa tidak boleh dibenci. Ia memberikan sebuah jawaban yang padat tentang apakah seorang penguasa harus ditakuti atau dan dicintai. Ia menyatakan, “…seorang penguasa yang bijaksana harus membangun kekuasaannya berdasarkan apa yang ia sendiri kuasanya dan bukan berdasarkan apa yang orang lain kuasai; ia harus berusaha agar ia tidak dibenci, seperti yang telah dicatat.” Ia juga berkata “Yang terbaik ialah ditakuti dan dicintai; namun demikian, bila seseorang tidak dapat dua-duanya, lebih baik ditakuti daripada dicintai.”

Wacana pembukaan dari Sang Penguasa mendefinisikan metode-metode pemerintahan yang efektif dalam beberapa bentuk kepenguasaan (misalnya, jabatan yang baru diperoleh vs. keturunan). Machiavelli menjelaskan kepada pembacanya, yang diasumsikan sebagai seorang anggota dari kebangsawanan Firenze, jalan terbaik untuk memperoleh, mempertahankan, dan melindungi sebuah negara. Metode-metode yang digambarkan di dalamnya mencakup pengajaran tentang perang dan kekejaman.

Ringkasan

Pengantar

Sang Penguasa secara luas dianggap sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh dalam politik, khususnya menyangkut pemerolehan, pelestarian, dan penggunaan kekuasaan politik di dunia barat. Pengamatan-pengamatan Machiavelli terus bergema dengan para politikus, mahasiswa dan sarjana. Ketika Machiavelli menulis Sang Penguasa ia tidak bermaksud untuk menyusun sebuah tulisan ilmiah tentang teori politik, namun tulisannya ini disukai oleh keluarga Medici yang berkuasa, yang dirasakan memberikan nasihat tentang bagaimana seorang penguasa dapat memperoleh dan mempertahankan kekuasaan.

Machiavelli membenarkan kekuasaan lewat kekerasan dan bukan lewat hukum. Karenanya, Sang Penguasa tampaknya membenarkan sejumlah tindakan yag dilakukan semata-mata untuk melestarikan kekuasaan.


Il Principe, Machiavelli, 1513-1532

Ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan membicarakan masalah republik, katanya, “Tentang Republik saya tidak akan berbicara sekarang, karena hal ini telah dibicarakan di tempat-tempat lain secara panjang lebar. Di sini saya secara khusus akan membicarakan kekuasaan, dan dengan mengisi kerangka di atas saya akan menjelaskan bagaimana Negara seperti itu harus diperintah dan dipertahankan.”

Pertahanan dan militer

Setelah membahas berbagai tipe kekuasaan, Machiavelli lalu membahas tentang bagaimana suatu negara dapat menyerang wilayah-wilayah lain atau atau mempertahankan dirinya. Dua dasar yang paling penting bagi setiap negara, baik lama ataupun baru, adalah hukum yang sehat dan pasukan-pasukan militer yang kuat. Seorang penguasa yang mandiri adalah penguasa yang dapat menghadapi musuh manapun dalam medan pertempuran. Namun demikian, seorang penguasa yang hanya mengandalkan perbentengan atau bantuan dari yang lainnya dan hanya bersikap defensif, tidaklah mandiri. Bila seorang penguasa tidak dapat membentuk suatu pasukan yang kuat dan harus mengandalkan yang lainnya untuk pertahanannya, ia harus membentengi kotanya. Sebuah kota yang dibentengi dengan baik tidak akan menjadi sasaran serangan, dan bila diserang, kebanyakan tentara tak dapat bertahan dalam pengepungan yang berkepanjangan. Namun demikian, dalam suatu pengepungan, seorang penguasa yang bijak akan menjaga moral warga tetap tinggi, sementara menyingkirkan semua pembangkang. Karenanya, selama kota itu dipertahankan dengan baik dan mempunyai cukup pasokan, seorang penguasa yang bijaksana dapat menghadapi pengepungan apapun.

Machiavelli mengambil sikap yang keras terhadap penggunaan pasukan-pasukan sewaan, tentara yang disewa untuk berperang. Ia percaya bahwa tentara sewaan tidak ada gunanya bagi seorang penguasa karena mereka tidak disiplin, pengecut, dan tidak mempunyai loyalitas. Motivasi mereka untuk berperang hanyalah demi uang. Machiavelli menerangkan bahwa Italia lemah karena mengandalkan tentara sewaan.

Pada berbagai tahap kehidupannya, Napoleon I dari Perancis menulis tafsiran yang panjang untuk Sang Penguasa. Setelah kekalahan di Waterloo, tafsiran-tafsiran ini ditemukan di kursi sang kaisar dan diambil oleh militer Prusia.

Diktator Italia Benito Mussolini menulis sebuah wacana tentang Il Principe (The Prince/Sang Penguasa). Ada pula sebuah edisi dwibahasa Inggris-Spanyol.

Isi buku/quotes terkenal dalam buku Il Principe (The Prince) click here